bintang jatuh pda cursor

Kamis, 22 Juli 2010

JARINGAN INFORMASI PADA LUMBA-LUMBA

Temuan-temuan seorang ahli zologi telah memandu para insinyur yang membangun jaringan-jaringan rumit seperti World Wide Web dan jejaring kisi-kisi listrik ke arah baru: lumba-lumba. David Lusseau dari Universitas Otago memelajari suatu kelompok yang terdiri
atas 64 lumba-lumba hidung botol selama rentang masa tujuh tahun. (1)
Ia menemukan di antara mereka adanya suatu tatanan sosial yang mirip
dengan yang ada pada manusia dan jaringan buatan manusia. Telaah
matematis Lusseau diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society.(2) Banyak
jaringan rumit, termasuk masyarakat manusia, memiliki ciri-ciri yang
memungkinkan pertukaran cepat informasi di kalangan anggotanya. Kajian
oleh peneliti Selandia Baru ini menunjukkan bahwa masyarakat binatang
juga tersusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan penerusan informasi
secara cepat dan efisien. Makhluk-makhluk berumur panjang seperti
gorila, kijang, gajah, dan lumba-lumba hidung botol bergantung pada
lingkungan mereka dalam penyampaian informasi. Dalam
pengamatan-pengamatannya, Lusseau memusatkan diri pada anggota-anggota
kawanan yang lebih sering tampak bersama. Ia menyadari bahwa kelompok
ini terdiri sebagian besar atas betina-betina dewasa, dan mereka
berfungsi sebagai pusat-pusat penyampaian informasi bagi masyarakatnya. Untuk
mengukur aliran informasi dalam sebuah sistem, cukuplah dengan melihat
pada titik-titik pusat yang dilalui aliran informasi itu dan menghitung
jumlah unsur yang diperlukan dalam perjalanan itu dari titik pangkal
hingga titik ujung. Lusseau menggunakan teknik pengukuran ini, yang
disebut dengan “diameter”. Ketika hasil-hasil yang diperolehnya
menggunakan cara ini dibandingkan dengan data yang diungkapkan oleh
Internet, ia mendapati dirinya berhadapan dengan kenyataan yang
menakjubkan. Lamanya
penyampaian informasi bertambah ketika sejumlah besar titik yang
membentuk hubungan-hubungan pada Internet dibuang. Ketika hanya 2%
simpul dengan kaitan terbanyak pada Internet dikeluarkan dari sistem,
diperlukan dua kali jauhnya untuk berjalan dari satu unsur ke unsur
lainnya. Akan tetapi, di kalangan lumba-lumba, keadaannya berbeda. Lusseau
memantau lumba-lumba menggunakan tanda-tanda pada sirip-sirip punggung
dan mengamati bahwa ketika anggota-anggota yang bertindak sebagai pusat
komunikasi meninggalkan kelompoknya, masyarakat lumba-lumba menunjukkan
daya tahan yang besar. Kepaduan masyarakat lumba-lumba tidak
terpengaruh oleh ketiadaan anggota-anggota kunci. Daya tahan ini
memungkinkan masyarakat lumba-lumba tetap terus berada dalam keadaan
sehat bahkan jika sepertiga anggotanya hilang. Sang
peneliti menyatakan bahwa berkat sistem ini, jaringan dapat tetap
bertahan bahkan di hadapan bencana kematian. Lebih lagi, ia
berpendapat bahwa sifat-sifat ini dapat diterapkan pada jaringan buatan
manusia seperti World Wide Web. Sebagaimana
kita lihat, ada penataan pada lumba-lumba yang terlindung lebih baik
daripada jaringan komunikasi yang membangun Internet dan berfungsi
lebih ampuh pada saat simpul-simpul utama tercerabut. Adanya ciri
seperti itu pada lumba-lumba berarti bahwa aneka syarat mesti
diperhitungkan. Misalnya, beberapa tahap, seperti menghitung beban
yang akan ditimpakan pada titik-titik hubungan dalam rangka menata
Internet dan menaksir di awal bagaimana keseluruhan jaringan akan
terpengaruh jika titik-titik itu tercerabut dari sistem, dilakukan oleh
para insinyur jaringan dan ini membuat informasi berjalan dalam sistem
seefisien mungkin. Keberadaan para insinyur yang menghitung dan menaaliran informasi pada Internet menunjukkan adanya kecerdasan unggul
yang mengatur jaringan informasi pada lumba-lumba dan banyak mahluk
hidup lain sejenisnya di alam. Tidak dapat diragukan bahwa kecerdasan
unggul ini adalah Allah yang Mahatahu, Mahakuasa. Penciptaan
jaringan informasi pada lumba-lumba ini adalah perwujudan dari namaNya
yang Maha Pengasih. Kasih Allah diwujudkan dalam jaringan informasi
ini sebagaimana berikut: Cara
makhluk-makhluk hidup seperti lumba-lumba, yang tinggal dalam perairan
terbuka dan dekat dengan permukaan, berperilaku sebagai satu kelompok
amatlah penting. Gaya hidup ini memberikan keuntungan dalam hal
bersiaga terhadap pemangsa, maupun ketika berburu. Berkat arus
informasi yang sinambung di kalangan betina-betina dewasa di dalam
kelompok, anggota-anggota lain dipasok dengan informasi tentang
kedudukan mangsa dan pemangsa, yang akibatnya kelompok ini dibantu
dalam berperilaku secara padu. Jika aliran informasi pada lumba-lumba
ini menjadi timpang karena kehilangan satu lumba-lumba yang diakibatkan
oleh pemangsa, maka larinya lumba-lumba lain akan tidak berarti, dan
anggota-anggota yang tak berpeluang berkomunikasi akan terpaksa
menyebar dan akhirnya menjadi santapan pemangsa-pemangsa lainnya. Akan
tetapi, jaringan informasi yang diciptakan pada lumba-lumba oleh Allah
tidak terputus pada saat-saat seperti itu, dan membuat para anggota
kawanan bertahan hidup dengan menjaga kepaduan kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar tentang blog q ini yuach gan...!!!